Rabu, 06 Oktober 2010

Saat yang Terlupakan Kembali Teringat



Silau, cukup silau mata ini setelah sadar cahaya matahari mulai menusuk mataku tajam. Dalam keadaan setengah sadar tanpa bisa berpikir apapun, aku hanya duduk dan sedikit memulihkan pikiran dan fisikku yang memang masih ingin kembali  berbaring di kasur. Mata ini perlahan mulai terbuka dan aku mulai melihat suasana kamar yang berbeda, yaa, aku sadar ini adalah hari liburanku di rumah. Bukan lagi keadaan kamar kostku yang memang berantakan yang aku saksikan pagi ini. Hanya kamar yang cukup rapi dengan banyak boneka di atas rak.
Saat sadar suasana rumah memang masih sepi, kakak dan kedua adek ku yang memang masih terlelap pagi ini. Tanpa berniat untuk kembali tidur aku beranjak ke kamar mandi untuk membasuh mukaku yang memang masih terlihat kusut. Segar, setelah membasuh muka dengan air yang memang sangat dingin pagi ini. Tidak banyak yang ada dipikiranku saat ini, tidak banyak juga yang bisa aku lakukan pagi ini, sampai akhirnnya aku memutuskan untuk duduk santai sambil mendengarkan lagu-lagu yang cukup membuatku damai di suasana pagi ini di ruang computer. Yaa computer rumah yang memang cukup usang.
Suara piano dan petikan guitar akustik yang lembut memang berhasil membuat suasana hatiku tenang seketika. Terhanyut dalam suasana dengan hanya duduk tanpa memikirkan apapun dan sesekali kupejamkan mata.
Mungkin segelas susu hangat memang bisa menambah santainya suasana pagi ini. Di dapur hanya mama yang memang sudah daritadi melakukan aktifitas di dapur bersama pembantu rumah. Tidak banyak perbicanganku dengan mereka, hanya basa-basi ringan yang menyapa kami.
Duduk santai sambil mendengarkan lagu yang santai pula ditambah segelas susu hangat yang aku lakukan pagi ini. Sambil iseng membuka-buka file di computer rumah yang sebenernya memang banyak menyimpan banyak foto kenanganku sebelum pergi untuk kuliah. Sesekali aku melepas tawa kecil karena foto-fotoku waktu kecil, saat wajahku memang masih polos dan culun. Namun juga sedih karena tidak sedikit kenanganku bersama teman-teman SMAku yang memang sudah jarang bahkan belum pernah bertemu semenjak promnight terakhir kali kami bersama.
Tiba-tiba suasana yang damai harus terpecah karena suara abangku muncul dari balik pintu computer.
“udah bangun lan? Gak keluar? ngapain kek?”
“gak tau mau kemana dan ngapain, ntar sore mungkin” jawabku pelan.
“eh, liburan natal nanti abang sama ali ke jogja ya? Daripada kamu ke bandung gak ada yang bisa dinikmatin, abang udah ngomong sama ali juga, gimana?”
“Libur natal?” jawabku dengan sedikit kaget.
natal? Bandung? 2 kata yang pagi itu mengingatkan akan hari yang sangat special buatku. Yaa, sangat special…..
***
25 desember 2009 di ciwalk bandung

“halooooooooo! cempreng lo dimana?? Gue udah di ciwalk ni sama adli dan ihwan” Tanya ku lewat telpon.
“haloooo, gue di resto blablabla sama asmi sama ermaa, ayo cepet sinii” jawabnya dari suaranya yang memang cempreng dan bernada anak kecil, tapi gak tau kenapa hanya mendengar suaranya aku bisa menjadi senang. Senang banget……..
Sore yang memang mendung bahkan sedikit rintik-rintik sangat berbeda dengan suasana hatiku saat itu. kami berlari dengan hati-hati menerobos hujan, senyum, tawa dan rasa kangen sangat melekat diantara kami, terutama aku ke asti. Ini memang pertama kalinya kami bertemu semenjak dia sekeluarga pindah ke Qatar 6 tahun yang lalu. Cukup lama sampai akhirnnya kami bisa bertemu lagi.
 “dlaaan, gimana??” pertanyaan abangku yang sekaligus membuatku sadar dari lamunanku sesaat itu.
“haa? Yaa boleh bang” jawabku seadanya.
***
Asti adalah masa laluku, dia memang bukan pacar pertamaku dan memang kami belum pernah berpacaran, tapi asti adalah orang pertama yang special buatku, yaa, dia pernah menjadi yang sangat special saat itu, paling gak sampai kami memutuskan untuk hanya menjadi sahabat.
Sekarang hubungan kami memang sebatas sahabat,  gak lebih. Disamping karna kami sudah punya kehidupan sendiri-sendiri, jarak yang sangat jauh, perasaanku memang sudah tidak seperti dulu ke asti. Gak ada rasa kecewa, tidak ada rasa sakit hati, ataupun penyesalan. aku senang pernah punya cerita cinta yang memang hampir 5 tahun aku jalanin dengannya. Paling gak aku bisa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Kalau sebenarnya  bila kamu suka dengan seseorang dan yakin akan perasaanmu, sampaikanlah ke dia, paling gak dia tau kalau ada orang yang selama ini memperhatikannya, dan yang paling penting sayang dengannya.
Dan 1 hal lagi, yakinlah perasaan terhadap seseorang tidak mungkin bisa hilang. sekecil apapun itu, suka atau bencinya kamu. Dan bukanlah waktu yang bisa membuatmu lupa akan kenanganmu terhadap seseorang, tapi dirimu sendirilah yang bisa.

Minggu, 12 september 2010

Adlan syahmi
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar