Jumat, 15 Oktober 2010

Tentangku dengannya





Saat dia di dekatku, sesekali kulihat senyuman kecil di wajahnya. Terus memandang lebih dalam. Siapa sangka senyum itu dulu memang bukan untukku, lalu untuk siapa? aku mulai melihat kebelakang. Lucu rasannya saat jauh sebelum kami berpacaran. Saat pertama kali bertemu, saat memang belum ada perasaan apapun satu sama lain. Bahkan saat kami suka dengan orang lain yang kemudian memang bukan milik kami.
Terus melihat kebelakang, jauh kebelakang. Kami sama-sama mempunyai masa lalu dengan seseorang. Seseorang yang memang belum pernah kami miliki, seseorang yang hanya menjadi masa lalu kami sekarang.
Memang manis rasannya saat aku memujannya bertahun-tahun, saat aku hanya bisa memandangnya dari jauh, sampai akhirnya sosoknya tak lagi terlihat. saat aku berpacaran dengan yang lain untuk mencoba menggantikannya. Saat sosoknya yang tidak bisa hilang dari ingatanku dan itu yang menjadi sebab aku harus selesai dengan mereka yang pernah berpacaran denganku. Saat hampir 5 tahun akhirnya aku dengannya bisa bertemu lagi, saat perasaan itu muncul kembali. Inginku pertahankan perasaan itu dengannya, namun itu tidak mungkin. kami punya kehidupan sendiri, dan biarlah kami hanya menjadi sahabat yang bisa mengisi satu sama lain. Untuk itu aku move on dan mencoba membuang jauh-jauh perasaan itu. perlahan.
Berbeda dengan ceritaku yang memang menyedihkan, dia yang sekarang denganku juga punya masalalu yang manis. Yaa, dengan cowok yang dekat dengannya waktu SMA. Mereka sangat dekat waktu itu, kelakuan cowok itu yang selalu bisa membuat dia tertawa memang menjadi kenangan manis dengannya. Namun, dia yang mencoba melupakannya karena cowok itu seakan memberinya harapan namun malah pergi dengan yang lain. Saat cowok itu putus, hubungan mereka berdua kembali dekat. Sangat dekat. Namun entah jarak atau keraguan yang membuat mereka tetap hanya sebatas teman. Namun bukan teman biasa.
Jogjakarta, masa dimana aku dan dia memulai kehidupan kuliah kami. Mungkin tepatnya disinilah tempat kami bertemu. Banyak cerita yang kami alami selama kuliah di sini. Sadar atau tidak, aku adalah yang pertama merasa nyaman dengannya, aku adalah yang pertama punya perasaan dengannya. awal kami bertemu, memang belum ada perasaan satu sama lain. Namun  perasaan nyaman itu ada. Nyaman rasanya saat aku menceritakan perasaan sedihku, nyaman rasannya saat melihatnya tertawa, nyaman rasannya saat nasehatnya untuku.
Akhirnnya ada seseorang yang mengisi hatiku saat itu, tidak sepenuhnya, namun tidak sedikit. Memang dengannya aku gagal, dengannya perasaan hancur untuk kedua kalinya aku rasakan. Sedikit demi sedikit, lambat laun perasaan dengannya mulai hilang. Yaa, memang tenyata aku hanya penasaran dengannya.
Berbeda denganku, dia yang sekarang denganku bernasib lebih baik. Dia jadian dengan seseorang yang memang sama sekali gak aku kenal. Namun apakah benar dia bernasib lebih baik? Yaa, dengan cowok ini adalah pengalaman pertamannya. dengan cowok inilah pertama kalinya dia pacaran. namun sungguh ironis karena pengalaman pertamannya kurang seindah yang diharapkan. Apakah hanya rasa penasaran ingin berpacaran ataukah pelarian dari masa lalu? Siapa yang tau? Hanya dia yang tau.
***
16 juli 2010, adalah hari yang cukup aneh buatku. Mungkin buatnya juga. hari itulah kami sepakat untuk membuat komitmen. Yaa, kami berpacaran. Tidak ada yang special malam itu. hanya percakapan singkat dan aneh yang mengisi malam dengan tawa dan senyum diantara kami berdua.
Beberapa hari, beberapa minggu dan beberapa bulan sebelum hari itu, sadar atau tidak perasaan itu mulai muncul. Saat sendiri di kamar terlintas sosoknya dipikiranku, saat dalam masalah sosoknya yang pertama muncul di pikiranku, saat dekat dengannya jantung ini mulai berdegup kencang. Apakah itu tanda orang yang sedang jatuh cinta? Tidak ada satupun hal yang membuat kami saling tertarik, yaa selama ini kami justru saling ejek-ejakan, saling melakukan hal bodoh, bahkan aku sering membentaknya walaupun memang hanya sebatas canda.
Tapi siapa sadar hal-hal kecil seperti itulah yang membuat kami saling tertarik dan akhirnya perasaan itu mulai muncul. Aku masih ingat saat dia heran aku yang mulai perhatian dengannya, yaa selama ini kami tidak pernah sms-an, telponan, chating selain urusan kuliah atau aku curhat tentang masalahku. Lucu rasanya memang saat kita tidak sadar kalau orang yang kita sayang sangat dekat dengan kita. Saat melihatnya tersenyum adalah hal paling menyenangkan. saat hp berbunyi berharap itu adalah dia. saat ku berharap waktu berjalan lambat ketika dia di sampingku.
Memang baru hampir 4 bulan kami bersama, namun banyak cerita unik yang aku alami dengannya. Dengannya aku berusaha belajar menjadi yang dia inginkan, dengannya aku mulai berusaha menjadi orang lain, dengannya aku menjadi pribadi yang lain. Untuk apa? Yaa semua itu agar dia terus merasa nyaman denganku. Saat aku pertama kalinya memberikan bunga untuk seorang perempuan adalah dengannya. saat terlihat bodoh karena bunga yang aku berikan salah, warna yang tidak sesuai dengan maksudku. Saat makan di rooftop untuk merayakan 1 bulanan. Saat kami pergi ke solo berdua. saat cemburu membakar perasaanku. Saat komunikasi kami sangat buruk. Saat air mata turun perlahan di pipinya. Memang banyak kenangan manis dan pahit yang kami alami sampai detik ini.
***
Kembali aku melihat wajahnya yang masih tersenyum dan memandang matanya dalam. Hanya 1 yang ada dipikiranku, sampai kapan dia akan memberikan senyumannya itu untukku? Tidak ada yang tahu sampai kapan kami bersama, dan tidak ada yang tau apakah kami akan terus bersama. Ya sudahlah! yang penting aku hanya ingin dia berjalan bersama denganku saat ini, sambil bergandengan tangan kami terus melangkah. Langkah-langkah kecil kami, tidak peduli langkah kecil ini akan membawa sampai sejauh mana. Aku tidak peduli. Yang pasti aku menikmati setiap saat dengannya.
Kalaupun sampai saatnya nanti dia berhenti melangkah dan melepaskan genggamannya, walaupun berat rasannya, walaupun sedih rasanya. Kutetap berjalan, ku tetap melangkah. Melangkah lebih jauh, jauh dan jauh.Tanpa melihat kebelakang.
Jumat, 08 oktober 2010

Adlan syahmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar